Jumat, 14 September 2012

PRIA RANTING part IV


By Rizali Rahman

                Sudah pukul 12 malam mataku masih juga belum bisa terlelap. Ini bukan karena aku memikirkan Ajeng. Tetapi karena aku baru saja berantem dengan ibuku. Aku akui ini salahku karena akhir-akhir ini aku selalu membahas untuk minta pindah sekolah. Jelas saja ibu ku marah karena untuk pindah sekolah pasti membutuhkan pengeluaran yang tidak sedikit. Intinya memang karena Ajeng aku begitu ingin pergi dari SMAN 12 ini. Aku tak sanggup lagi kalau harus bertemu dengannya. Aku mencintainya namun dia menganggapku hanya sebagai sahabat. Aku tidak bisa terus berpura-pura dan membohongi diriku sendiri dengan terus menjadi bunglon hanya untuk dapat dekat dengannya. Menjadi teman padahal hatiku begitu ingin memilikinya. Aku ingin dia menjadi teman hidupku, jelas bukan untuk menjadi sahabat. Ini jelas berbeda.
                Aku begitu pusing dan tak tahu harus kemana aku melampiaskan perasaanku. Aku merasa perasaan ini betul-betul membuatku jadi gila. Aku hanya bingung, ternyata aku telah melakukan hal diluar batas. Aku betul-betul tak menyangka kalau aku akhirnya menyatakan perasaanku kepada seorang wanita yang masih berstatus pacar orang.
***

                Ini terjadi sekitar tiga hari yang lalu setelah aku menyatakan rasa cemburuku kepada Ajeng dengan gaya bercanda. Malam itu sekitar pukul 9 malam ajeng mengirimi ku sms. Seperti biasa, curhatnya tentang Arkan yang jadi topik utamanya. Anehnya aku tak bosan mendengar , walau jelas aku agak kesal bila mendengar nada sedihnya akibat ulah Arkan. Apa yang membuat Ajeng kesal masih sama, yaitu kata-kata Arkan yang selalu membahas kondisi fisik Ajeng. Arkan masih menganggap Ajeng itu pendek, padahal dia yang terlalu jangkung. Sungguh aku ingin teriakkan kata itu di depan wajah Arkan kalau dia itu sudah seperti tiang listrik!

                + ROB, AKU SUNGGUH KESAL, DAN AKU SUDAH PUTUSKAN!
-APA YANG SUDAH KAMU PUTUSKAN?
+ AKU AKAN HIDUP TANPA LAKI-LAKI, AKU GA MAU MENIKAH, AKU WANITA KUAT, AKU PASTI SANGGUP SENDIRI

                Gila! Kalau Ajeng serius? Bagaimana dengan aku? Aku serius ingin hidup dengannya. Aku ingin menikahinya dan punya keturunan darinya. Aku panik , sungguh-sungguh panik.

                -SERIUS?
                +IYA! AKU SERIUS, AKU KUAT KOK
                -TAPI KAN TIDAK SEMUA LAKI-LAKI SAMA. DILUAR SANA MASIH BANYAK LAKI-LAKI BAIK YANG MAU MENIKAH DENGAN KAMU
                + IYA SIH, TAPI AKU SUDAH TERLANJUR BERPIKIRAN BEGINI, AKU SUDAH, YA BEGITULAH…!

                 Ajeng serius. Iya, aku tahu itu dan aku mulai takut. Aku panik kalau keputusannya betul-betul berubah jadi prinsip hidupnya, maka habis lah aku. Aku bingung karena aku tahu aku mencintainya. Kalau sudah begini, baiklah…

                -AJENG DENGAR… SEBAIKNYA KAMU PIKIR LAGI, JANGAN SEMBARANGAN AMBIL KEPUTUSAN
                + EMANG KENAPA, KEPUTUSAN KU INI KAN UNTUKKU, TAK KAN MENGGANGGU SIAPA-SIAPA?
                -JELAS ITU MENGGANGGU ORANG LAIN, TEPATNYA AKU, KARENA SUNGGUH AKU SUDAH TERLANJUR SUKA DENGAN KAMU

                Akhirnya kusampaikan juga perasaanku. Aku tak punya pilihan. Balasan Ajeng belum juga tiba, perasaanku tak karuan. Takut kalau Ajeng marah atau malah menjauh sama sekali dariiku.
                Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya balasan yang kutunggu datang juga.

                + SERIUS ROB, AKU TAK TAHU ITU? SEJAK KAPAN?
                -SERIUS, INI SUDAH HAMPIR SETAHUN AKU MEMENDAM PERASAANKU

                Kembali, Ajeng lama balas sms nya. Dan ini hampir setengah jam aku nunggu.

                + YA SUDAHLAH, GA APA-APA KOK, AKU BUKANNYA NGASIH HARAPAN SIH… TAPI JODOH SIAPA TAHU HIHI :)
-IYA, MAAF YA KALAU AKU NYATAIN DI WAKTU YANG SALAH, AKU CUMA TAK TAHU LAGI APA YANG HARUS KU LAKUKAN.
+IYA GA’ APA-APA ;)
-MAKASIH
+SAMA-SAMA

                Aku sungguh senang. Bukan karena aku sudah nyatain cintaku, tapi karena Ajeng tidak marah. Seharusnya kan wanita marah karena aku menyatakan perasaanku jelas diwaktu yang salah. Malam itu aku jelas sudah mulai menjadi PENGGANGGU HUBUNGAN ORANG.
***

                Sekarang pukul 1 malam. Ku kira setelah membayangkan apa yang telah ku katakan 3 hari lalu kepada Ajeng dapat membuatku tertidur. Tapi memang sulit tertidur setelah bertengkar dengan ibuku. Ibuku menganggap aku ini aneh dan tidak mengerti kondisi orang tua. Tapi ibu salah, aku mengerti kondisi ekonomi kami, tapi sebenarnya ibu yangg tidak mengerti aku. Aku patah hati bu, hanya saja aku tak bisa cerita kepada ibu. Aku ingin pergi dari kota ini supaya aku tak bertemu lagi dengan cinta sejatiku, cinta sejati yang tak pernah sampai.
                Aku kesal! Tak tahu harus melakukan apa. Ku ambil saja HP ku dan kubuka akun facebook. Ku tumpahkan saja semua ke statusku. Semoga saja aku bisa tenang dengan melakukan ini. Ya, yang ku cari hanya ketenangan.  Ku lampiaskan saja…

                SUDAH KUPUTUSKAN, KUBAKAR HABIS SEMUA KERTAS YANG BERISI NAMA-NAMA DAN IMPIAN-IMPIANKU! TAPI ENTAH KENAPA HANYA SATU KERTAS YANG BERISI SATU NAMA YANG TAK BISA KU BAKAR HABIS…

                Itu lah yang ku tulis. Satu nama itu memang Ajeng dan aku tak ingin melupakannya. Statusku ini sama sekali bukan untuk menyampaikan perasaan ku ke Ajeng. Itu jujur pelampiasan dari hatiku. Ku tutup akun ku dan mulai melamun hingga aku tanpa sadar sudah terlelap.
                Ayam berkokok ditengah dinginnya pagi. Astaga, aku lupa sholat shubuh karena aku bangun kesiangan. Jelas ini akibat aku tidur terlalu larut. Kepalaku masih setengah pusing dan matapun masih berat untuk dibuka. Tapi pagi itu aku terpaku ke layar Hpku yang menyala dan terlihat SMS dari Ajeng baru saja masuk. Aku tak mendengar suara Hpku berbunyi.
                Ku buka SMS itu dan tertulis…

                +GOOD MORNING, JANGAN SEDIH, PAGI INI CERAH ROB, KAMU HARUS SEMANGAT YA… SEMANGAT, SEMANGAT =D
               
                Darimana Ajeng tahu aku lagi punya masalah? Ya sudahlah… yang penting pagi ini aku senang karena AJENG MEMBERIKU SEMANGAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar